Urgensi Mekkah Al Mukaramah Dan Kedudukannya Dalam Islam




Makkah adalah tanah  haram, negri yang paling di cintai Allah dan Rasul-Nya,kiblatnya kaum muslimin. Dambaan hati mereka dan tempat mereka beribadah haji dan tempat mereka berkumpul. Allah telah mengukuhkannya sebagai tanah haram yang di hormati sejak langit dan bumi di ciptakan. Disana ada Ka'bah tempat ibadah kepada Allah yang pertama di muka bumi. Baitul 'Atiq diberikan Allah kemuliaan dan keharaman. Didalamnya terdapat rasa aman bahkan rasa aman ini dimiliki oleh pepohonan dan tumbuh-tumbuhan dengan larangan memotongnya.Burung-burung tidak boleh di usir dan Allah memberikan pahala dan amal kebaikan di dalamnya lebih utama daripada amalan di tempat lain.

Shalat di dalamnya sama dengan 100.000 ( seratus ribu ) shalat di tempat lain. Juga dengan keagungan dan kehormatan Ka'bah, Makkah menjadi agung dan di hormati. Terlebih ada rasa aman di dalamnya di saat Allah berfirman dalam surat Ali-Imran : 97

"Barang siapa memasuki ( Baitullah itu ) menjadi amanlah dia"

Allah bersumpah dengan negeri ini untuk menunjukkan kebesaran martabatnya. Allah berfirman dalam surat Al-Balad : 1

"Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Makkah)"

Dan Rasulullah bersabda :
"Demi Allah, sesungguhnya engkau (Makkah) adalah bumi Allah yang paling baik dan tanah yang paling di cinta Allah, andaikan aku tidak diusir datimu, niscaya aku tidak meninggalkanmu"


Diriwayatkan Dari Ka'ab ia berkata :"Allah memilih negeri-negeri,maka negeri yang paling dicintai Allah adalah negeri Al-Haram"



Kemuliaan Tanah Haram



Allah berfirman dalam surah Ali-Imran:97

"Dan barang siapa yang masuk ke dalamnya ( Baitullah ) maka amanlah ia"

Yakni tanah haram Mekkah. Bila seseorang yang merasa ketakutan memasukinya,ia akan merasa aman dari segala keburukan. Hal ini telah ada semenjak zaman jahiliyah,bila seorang laki-laki membunuh seseorang,kemudian ia masuk ke masjidil haram lalu anak dari korban pembunujan tersebut bertemu dengannya, maka anak tersebut tidak akan mengganggunya sama sekali hingga pembunuh keluar darinya.

Telah terjadi kesepakatan para ulama ( ijma ) bahwa siapa yang berbuat suatu tindak pidana  di tanah haram,maka ia tidak mendapatkan rasa aman tersebut  karena ia telah merusak kehormatan tanah haram. Adapun apabila seseorang melakukan tindak pidana di luar kawasan ini kemudian ia mencari suaka ke tanah haram,maka haruslah bagi setiap kaum muslimin memboikot orang tersebut hingga orang itu keluar dari tanah haram, dilaksanakan hukum had terhadap orang tersebut.

Diriwayatkan dari Abu Abbas ia berkata "siapa yang melakukan suatu tindakan kejahatan kemudian datang ke baitullah agar mendapat perlindungan,maka dia aman, dan tidak dibenarkan bagi kaum muslimin memberi hukuman padanya,hingga dia keluar dari tanah haram, dan apabila dia telah keluar,maka di perbolehkan menghukumnya"

  • Tafsir Ibnu Kastir
  • Mutsir al-ghuram,Ibnu Al-Jauzi

Firman ALLAH SWT Tentang Kematian


Kematian bagi mahluk wajib hukumnya,tak seorangpung bisa menentukan kapan waktunya akan memenuhi kewajibannya itu. Tak lain hanya menunggu dan menanti  kapan waktunya. Jadwal kematian itu ada,tetapi itu rahasia Allah.

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”

(Ali Imran : 185).

“Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” 
(Luqman : 34).

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.

(Al-Anbiya : 35).

“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” 

(Ali Imran : 145)

“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukan ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan (untuk berbangkit) yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya).” 

(Al An-am : 2).

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, ‘Ini adalah dari sisi Allah,’ dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan, ‘Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad).’ Katakanlah, ‘semuanya (datang) dari sisi Allah’. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?” 

(An-Nisa’ : 78).

“Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?” 

(Al-An’am : 95).

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia mahluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasuci Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di Hari Kiamat.” 

(Al-Mukminun : 12-16).

“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan), hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.” 

(Al-A’raf : 57).

“Dan sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati, sesungguhnya dia mahakuasa atas segala sesuatu.” 

(Fushshilat : 39).

“Katakanlah, ‘Allahlah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada Hari Kiamat yang tidak ada keraguan padanya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” 

(Al-Jatsiyah : 26).

“Dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.” 

(Fathir :22).

“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya, maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.” 

(Az-Zumar : 42).

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” 

(Az-Zumar : 68).

“(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncangkan alam, tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. Hati manusia pada waktu itu sangat takut.” 

(An-Nazi’at : 6-8).

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu, sesungguhnya kegoncangan Hari Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras.” 

(Al-Haj : 1-2).